
paradigma seperti itulah yang akhirnya membuat para lulusan SMA enggan memilih jurusan sekertaris sebagai jenjang pendidikan setelah tamat dari bangku SMA.
sebenarnya ada apa dengan masyarakat kita? mengapa mereka selalu memandang negatif terhadap profesi sekertaris?? profesi ini bukan semata-mata hanya membantu pimpinan saja, namun posisi sebagai sekertaris di suatu perusahaan adalah posisi yang cukup tinggi.
lalu mengapa masyarakat kita memandang dengan kacamata lain seorang sekertaris??
apa mungkin harus dipinjami kacamata kuda dulu biar pikirannya dan pandangannya bisa agag terbuka sedikit gitu ya??
gag tau juga ya, yang jelas aku sebagai mahasiswi jurusan sekretari tidak menganggap profesi ini sebagai profesi yang buruk.
mungkin masyarakat kuno masih menganggap wanita yang pulang kerja larut malam tidak mau mengerti kalau sekertaris memang memiliki jam kerja yang tidak menentu, terkadang ada rapat mendadak ataupun meeting dengan klien secara tiba-tiba.
dan kalau orang2 pengen wanita2 itu pulang jam 2 siang, ya jangan suruh ajdi sekertaris, suruh jadi anak SMA aja, ato sekalian kalo mau pulang jam 11 pagi yaa jadi anak TK aja, gampang kan?? kayak gitu aja kok susahh (gus dur style)
sekretaris, kesannya hanya duduk di belakang meja, saya kurang suka pula...
BalasHapussaya suka orang lapangan
izinkan komentar anonimous disini dunk....
BalasHapus(klo boleh)
kuliah juga di jurusan sekretaris ya.. km temennya rudy to?
BalasHapussemangat...
BalasHapusyah sabar ja, tapi mengenai pembahasan awalnya ak jadi inget ama pesan kawanku yg dah ga P****** kata dia yah ampir sma dengan yang nindy bahas. Btw lam kenal ja*
BalasHapusRiyan * Sleep Flowers